IHT KURIKULUM

In House Training Kurikulum di SMA Negeri 1 Maron Probolinggo

FORDIKABPRO

Forum Operator Dapodik Sekolah Kab. Probolinggo

DIKLAT PERPUSTAKAAN SEKOLAH

Pendidikan dan Pelatihan Kepala Perpustakaan Sekolah di Kantor Perpustakaan Nasional RI

MGMP GEOGRAFI

Kegiatan Musyawarah Guru Mata Pelajaran Geografi Kabupaten Probolinggo Jawa Timur

PASBARAMA

Pasbarama SMA Negeri 1 Maron Kabupaten Probolinggo Jawa Timur

LOKAKARYA P4TK

Lokakarya Penulisan Inovasi Pembelajaran di P4TK Malang Jawa Timur

BUKIT SAVANA BETITANG

Bolang Bersama OSIS SMAN 1 Maron Kabupaten Probolinggo Jawa Timur

UPACARA KEMERDEKAAN RI

Upacara HUT RI ke-74

Sosialisasi UNBK

Kegiatan Sosilisasi Ujian Nasional Berbasis Komputer

Jumat, 23 Desember 2022

Penerapan Budaya Positif Dengan Menerapkan Segitiga Restitusi

Pembiasaan Budaya Positif dan Penerapan Segitiga Restitusi di Sekolah

A. LATAR BELAKANG

Budaya Positif di sekolah sangatlah penting untuk mengembangkan peserta didik yang memiliki karakter kuat sesuai pemikitan Ki Hajar Dewantara dan Profil Pelajar Pancasila yang dicetuskan sebagai pedoman untuk pendidikan di Indonesia. Untuk membangun budaya positif sekolah perlu menyediakan lingkungan yang positif, aman, dan nyaman agar murid mampu berfikir, bertindak, dan mandiri dan bertanggungjawab.

Selama ini penerapan pada disiplin diri murid masih berdasarkan dari motivasi eksternal, dan  guru juga belum memposisikan diri sebagai manajer melainkan sebagai penghukum dan pemantau. Restitusi bertujuan menciptakan murid yang memiliki motivasi internal sehingga murid berperilaku dengan nilai-nilai kebajikan universal dan siswa yang memiliki disiplin diri berarti mampu bertanggungjawab terhadap apa yang dilakukannya.

B. TUJUAN

Adapun yang menjadi tujuan dalam aksi nyata pembiasaan budaya positif ini adalah terwujudnya visi dan misi sekolah melalui penerapan budaya positif dan segitiga restitusi agar terbentuk ekosistem lingkungan pendidikan yang aman dan nyaman bagi murid.

C. TOLAK UKUR

Agar tetap pada tujuan yang sudah ditetapkan, maka tolak ukurnya adalah terbentuknya keyakinan sekolah atau kelas sebagai acuan dalam implementasi dan pemecahan segala permasalahan yang ada di sekolah maupun di kelas. Keyakinan sekolah atau kelas ini dibuat dan disepakati oleh seluruh warga sekolah sesuai dengan perannya masing-masing.

D. LINIMASA YANG DILAKUKAN

1. Perencanaan bersama Kepala Sekolah dan rekan sejawat;

2. Desiminasi budaya positif kepada rekan sejawat;

3. Pembentukan keyakinan sekolah atau kelas;

4. Dokumentasi kegiatan;

5. Penerapan budaya positif;

6. Evaluasi dan refleksi aksi nyata dalam rangka pmbiasaan budaya positif;

7. Membuat laporan dan artikel terkait kegiatan proses dan pelaksanaan budaya positif.

E. HASIL AKSI NYATA

Pelaksanaan aksi nyata ini mendapatkan respon yang cukup baik bagi seluruh warga sekolah utamanya murid, ditunjukkan dengan rasa antusiasnya rekan sejawat dan murid dalam penerapannya di sekola demi tercapainya tujuan yaitu budaya positif.

Keberhasilan yang diperoleh yaitu dengan terbentuknya keyakinan kelas dan guru-guru mulai mencoba melaksankan segitiga restitusi.

Namun dalam pelaksanaanya masih jauh dari optimal mengingat budaya positif dengan segitiga restitusi masih merupakan kegiatan permulaan dan masih jauh dari pembiasaan.

G. REFLEKSI dan EVALUASI

Refleksi serta evaluasi tentunya sangat diperlukan untuk pengembangan di masa yang akan datang dengan melakukan sosialisasi terkait kegiatan budaya positif di sekolah kepada seluruh warga sekolah.

H. DOKUMENTASI

Perencanaan aksi nyata dengan Kepala Sekolah


Sosialisasi kepada rekan sejawat


Sosialisasi kepada murid


Penerapan segitiga restitusi







Tergerak, Bergerak, dan Menggerakkan

Guru Bergerak Indonesia Maju

 

Sabtu, 20 Maret 2021

Petunjuk Teknis dan Kisi-kisi USP EHB-BKS 2021

Pedoman Teknis Penyelenggaraan Ujian Satuan Pendidikan dan Evaluasi Hasil Belajar Berbasis Komputer dan Smartphone SMA Negeri dan Swasta Tahun Pelajaran 2020/2021.

Domnis ini disusun dengan tujuan agar pihak-pihak terkait dalam penyelenggaraan USP dan EHB-BKS, baik di tingkat Dinas Pendidikan Provinsi, Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Kabupaten/Kota maupun Satuan Pendidikan, dapat berjalan sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Domnis ini merupakan acuan bagi satuan pendidikan untuk menyelenggarakan USP dan EHB-BKS Tahun Pelajaran 2020/2021 di satuan pendidikan masing-masing pada jenjang SMA di Provinsi Jawa Timur.

Dengan Domnis ini diharapkan penyelenggaraan USP dan EHB-BKS Tahun Pelajaran 2020/2021 dapat berjalan lancar, efektif, dan efisien.

Sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 43 Tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Ujian Yang Diselenggarakan Oleh Satuan Pendidikan dan Ujian Nasional, Ujian yang diselenggarakan oleh Satuan Pendidikan merupakan penilaian hasil belajar oleh Satuan Pendidikan yang bertujuan untuk menilai pencapaian standar kompetensi lulusan untuk semua mata pelajaran.

Hasil dari EHB-BKS digunakan sebagai pemetaan mutu Pendidikan tingkat SMA Negeri/Swasta di provinsi Jawa Timur dan dapat digunakan oleh satuan pendidikan sebagai alat evaluasi yang setara dengan USP dalam bentuk tes tertulis atau tes secara daring atau luring kelas XII.

Demi keberhasilan pelaksanaan USP dan EHB-BKS SMA Negeri dan Swasta Tahun Pelajaran 2020/2021 ini, maka diperlukan Pedoman Teknis yang selanjutnya disebut Domnis agar pelaksanaan USP dan EHB-BKS dapat berjalan lancar, efektif, dan efisien.

Domnis pelaksanaan USP dan EHB-BKS ini disusun sebagai acuan sesuai dengan ketentuan-ketentuan dalam peraturan yang berlaku.


DOWNLOAD : >> Domnis USP dan EHB BKS 2021


Silahkan download kisi-kisi mata pelajaran dibawah ini :

Mapel Wajib
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
Bahasa Indonesia
Pendidikan Kewarganegaraan
Bahasa Inggris
Matematika

Mapel Peminatan IPA
Matematika Peminatan
Biologi
Fisika
Kimia

Mapel Peminatan IPS

Sejarah
Geografi
Ekonomi
Sosiologi

Mapel Peminatan Bahasa

Bahasa dan Sastra Indonesia

Bahasa dan Sastra Inggris

Bahasa dan Sastra Jepang
Antropologi

Demikian Domnis dan Kisi-kisi USP EHB-BKS Tahun 2021, semoga bermanfaat.

Rabu, 10 Februari 2021

Soal dan Jawaban Bimtek Guru Belajar - Asesmen Kompetensi Minimum (AKM)

 1). Topik : Orientasi Guru Belajar Seri Asesmen Kompetensi Minimum

Menurut Anda, apa informasi penting yang Anda peroleh setelah mempelajari materi pada topik orientasi program? Apa harapan Anda mengenai Asesmen Nasional? Anda dapat menuliskan refleksi pada kolom dibawah ini!
Peserta Asesmen Nasional yaitu: Seluruh satuan pendidikan, Tidak semua murid, dan Pemilihan peserta berupa sampel secara acak. Jenjang pelaksanaan Asesmen Nasional ini terdiri dari SD/MI dan Paket A/ULA, SMP/MTs dan Paket B/Wustha, SMA/SMK/MA dan Paket C/Ulya. Pelaksanaan Asesmen Nasional dilaksanakan selama 2 hari.
Secara Teknis Pelaksanaan Asesmen Nasional dilaksanakan Berbasis Komputer dan Bersifat Adaptif, yaitu pertanyaan yang disajikan bergantung pada kemampuan siswa.
Bentuk soal Asesmen Nasional AKM, terdiri dari pilihan ganda, pilihan ganda kompleks, menjodohkan, isian singkat dan uraian. (a) Siswa hanya dapat memilih satu jawaban benar dalam satu soal, (b) Siswa dapat memilih lebih dari satu jawaban benar dalam satu, (c) Siswa menjawab dengan dengan cara menarik garis dari satu titik ke titik lainnya yang merupakan pasangan pertanyaan dengan jawabannya, (d) Siswa dapat menjawab berupa bilangan, kata untuk menyebutkan nama benda, tempat, atau jawaban pasti lainnya, (e) Siswa menjawab soal berupa kalimat-kalimat untuk menjelaskan jawabannya.
Asesmen Nasional juga akan diikuti oleh semua guru dan kepala sekolah di setiap satuan pendidikan. Informasi dari peserta didik, guru, dan kepala sekolah diharapkan memberi informasi yang lengkap tentang kualitas proses dan hasil belajar di setiap satuan pendidikan. Sementara Asesmen Kompetensi Minimum untuk pendidikan kesetaraan berfungsi sebagai ujian kesetaraan.

2). Topik : Pengantar Program Bimtek Guru Belajar Seri Asesmen Kompetensi Minimum
1. Pernyataan yang benar mengenai Asesmen Nasional yaitu...
A. Digunakan sebagai dasar perbaikan kualitas pembelajaran
B. Digunakan sebagai penilaian untuk penentuan nilai individu
C. Diberikan di akhir jenjang sebagai penentuan kelulusan siswa
D. Diberikan untuk menilai prestasi pendidikan setiap daerah

2. Dalam Asesmen Nasional pemetaan aspek pendukung kualitas pembelajaran di lingkungan sekolah dilakukan melalui….
A. Survei karakter
B. Survei lingkungan belajar
C. Asesmen Kompetensi Minimum
D. Survei kualitas sekolah

3. Salah satu instrumen Asesmen Nasional adalah survei karakter. Dalam pelaksanaannya survei karakter memiliki tujuan utama yaitu….
A. Mengukur kualitas pembelajaran dan iklim di sekolah yang menunjang pembelajaran siswa
B. Mengukur hasil belajar non kognitif menyangkut sikap, kebiasaan, dan nilai-nilai pancasila
C. Mengukur hasil belajar secara kognitif melalui kompetensi dasar literasi membaca dan numerasi
D. Mengukur kemampuan akademik siswa dilihat dari nilai akhir siswa sebagai penentu kualitas sekolah

4. Perbedaan Asesmen Nasional dengan Ujian Nasional adalah….
A. Ujian Nasional dilakukan pada siswa kelas V, VII, dan XI sedangkan Asesmen Nasional untuk tingkat akhir
B. Ujian Nasional dilakukan selama 1 minggu sedangkan Asesmen Nasional dilakukan selama 4 hari
C. Ujian Nasional dilakukan pada semua siswa sedangkan Asesmen Nasional pada siswa sampel
D. Ujian Nasional dilakukan secara daring, luring, dan blended sedangkan Asesmen Nasional dilakukan secara daring

5. Pernyataan yang tepat mengenai ragam butir soal yang digunakan dalam Asesmen Kompetensi Minimum yaitu….
A. Jumlah butir soal yang diujikan pada semua setiap jenjang sama yaitu sejumlah 30 soal
B. Semua siswa pada setiap jenjang pendidikan akan mengerjakan soal dengan tingkat kesulitan sama
C. Soal asesmen terdiri atas pilihan ganda, menjodohkan, isian singkat, dan uraian
D. Kompetensi mendasar yang dipelajari setiap siswa berbeda sesuai dengan peminatannya

6. Dalam pelaksanaan Asesmen Kompetensi Minimum (AKM), konten dalam literasi membaca mencakup….
A. Teks informasi dan teks fiksi
B. Teks prosedur dan teks prosedur kompleks
C. Teks observasi dan teks deskripsi
D. Teks wacana dan teks argumentasi

7. Kompetensi minimum yang dimaksudkan dalam AKM adalah….
A. Kompetensi dasar siswa untuk mempelajari materi apapun
B. Kompetensi dasar yang harus dimiliki sekolah
C. Kompetensi matematika dan Bahasa Indonesia siswa
D. Kompetensi minimal setara yang harus dimiliki siswa

8. Asesmen Kompetensi Minimum dan Ujian Nasional memiliki beberapa perbedaan termasuk dalam konteks soal.
Dari pernyataan berikut manakah yang menunjukkan ciri-ciri soal Asesmen Kompetensi Minimum?
A. Konteks masalah yang diberikan bersifat rutin dan sederhana
B. Soal bersifat relevan dengan dunia nyata dan aplikatif
C. Soal mengacu pada penyelesaian sesuai konsep yang dipelajari
D. Dalam soal teks yang disajikan pendek namun kurang mendalam

9. Manakah dalam pernyataan berikut yang merupakan kelebihan dari Asesmen Kompetensi Minimum dibandingkan dengan soal Ujian Nasional?
A. Mutu pendidikan diukur dari penilaian konten yang esensial pada mata pelajaran tertentu
B. Penentuan dan pemetaan kemampuan siswa untuk dapat melanjutkan ke jenjang berikutnya
C. Kemampuan kognitif menjadi hal utama sehingga lebih menekankan pada penguasaan materi
D. Menekankan pada penguasaan kompetensi, dan penerapannya dalam berbagai konteks kehidupan

10. Dari yang sudah dipelajari mengenai Asesmen Kompetensi Minimum maka dapat disimpulkan bahwa….
A. Asesmen Kompetensi Minimum akan mempengaruhi penyelenggaraan kegiatan kelulusan siswa
B. Dengan Asesmen Kompetensi Minimum sekolah tidak lagi melaksanakan Ujian Sekolah (US)
C. Hasil Asesmen Kompetensi Minimum untuk mengevaluasi di berbagai aspek pembelajaran
D. Asesmen Kompetensi Minimum dilakukan juga untuk mengukur penguasaan siswa terhadap konten

11. Dilakukan pada berapa levelkah asesmen literasi pada jenjang SMA/MA/SMK?
A. 1 level pembelajaran
B. 2 level pembelajaran
C. 3 level pembelajaran
D. 4 level pembelajaran

12. Guru Ina mengajarkan mengenai memahami dan menggunakan sifat-sifat peluang kejadian, hal ini termasuk dalam konten numerasi yaitu...
A. Bilangan
B. Pengukuran dan geometri
C. Aljabar
D. Data dan ketidakpastian

13. Guru Wahyu memberikan sebuah teks sastra kepada siswanya. Setelah ituGuru Wahyu meminta siswanya menjelaskan ide pokok dan ide pendukung pada bacaan tersebut, hal ini merupakan salah satu bagian dari kemampuan kognitif literasi yaitu...
A. Menemukan informasi
B. Memahami informasi
C. Menyusun inferensi
D. Mengevaluasi dan merefleksi

14. Dijenjang SMA/MA/SMK, asesmen numerasi dilakukan pada...
A. 1 level pembelajaran
B. 2 level pembelajaran
C. 3 level pembelajaran
D. 4 level pembelajaran

15. Manakah diantara materi berikut yang diujikan Asesmen Kompetensi Minimum Numerasi pada tingkat SMA/SMK/MA?
A. Memahali bilangan cacah.
B. Memahami sifat-sifat bangun datar dan hubungan antara bangun datar.
C. Menyelesaikan pertaksamaan linier satu variabel atau persamaan linier dua variabel.
D. Memahami barisan aritmatika dan geometri

16. Pada Asesmen Literasi SMA/SMK/MA, manakah kegiatan yang termasuk dalam konten menemukan informasi?
A. Menjelaskan ide pokok dan beberapa ide pendukung pada teks sastra atau teks informasi
B. Menilai kualitas teks informasi berdasarkan pengalaman pribadinya dalam membaca teks.
C. Menyimpulkan perubahan, kejadia, prosedur, gagasan atau konsep di dalam teks informasi atau teks sastra.
D Mengidentifikasi kata kunci yang efektif untuk menemukan sumber informasi yang relevan pada teks sastra atau teks informasi

17. Pernyataan yang tepat mengenai Asesmen Kompetensi Minimum di tingkat SMA/SMK/MA adalah...
A. Soal yang diberikan berjumlah 36 soal literasi
B. Siswa yang mengikuti berjumlah 30 orang
C. Siwa yang mengikuti tes diambil dari kelas 10
D. Soal numerasi yang diberikan berjumlah 32 soal

18. Manakah diantara kegiatan berikut ini yang menunjukan hubungan antara numerasi dengan mata pelajaran PJOK tingkat SMA/SMK/MA?
A. Memperkirakan berapa kalori yang dibakar untuk kegiatan fisik tertentu
B. Membandingkan tingkat pertumbuhan ekonomi di berbagai era Presiden Indonesia
C. Membuat grafik penggunaan air pribadi dan membandingkannya dengan ketersediaan air di berbagai daerah di Indonesia
D. Mengestimasi pertumbuhan makhluk hidup dan menyatakan prediksi dengan membuat bagan

19. Asesmen literasi pada jenjang SMA/SMK/MA terdiri atas 2 level pembelajaran. Manakah pernyataan yang tepat mengenai level pembelajaran dan isi konten pembelajaran?
A. Pada level pembelajaran 1 siswa akan mengakses dan mencari informasi, memahami teks secara literal dan menyusun inferensi, membuat koneksi dan prediksi baik tunggal maupun teks jamak. Menilai format penyajian dalam teks dan merefleksi asumsi, ideologi, atau nilai yang terkandung dari teks sastra atau teks informasi untuk memahami cara pandang penulis.
B. Pada level pembelajaran 1 siswa akan memahami teks secara literal dan menyusun inefensi, membuat koneksi dan prediksi baik tunggal maupun teks jamak. Menilai format penyajian dalam teks dan merefleksi isi wacana untuk pengambilan keputusan, menetapkan pilihan, dan mengaitkan isi teks terhadap pengalaman pribadi.
C. Pada level pembelajaran 1 siswa akan memahami teks secara literal dan menyusun inferensi, membuat koneksi dan prediksi baik teks tunggal maupun teks jamak. Menilai format penyajian dalam teks dan merefleksi isi wacana untuk pengambilan keputusan, menetapkan pilihan, dan mengaitkan isi teks terhadap pengalaman pribadi.
D. Pada level pembelajaran 2 siswa akan mengakses dan mencari informasi, memahami teks secara literal dan menyusun inferensi, membuat koneksi dan prediksi baik teks tunggal maupun teks jamak. Menilai format penyajian dalam teks dan merefleksi isi wacana untuk pengambilan keputusan, menetapkan pilihan, dan menjustufukasikan pendapat orang lain berdasarkan isi teks.

20. Bagaimana peran Asesmen Kompetensi Minimum pada jenjang SMA/SMK/MA dapat mempengaruhi kelulusan siswa?
A. Asesmen Kompetensi Minimum merupakan penilaian yang nantinya akan menjadi penentu kelulusan siswa untuk melanjutkan ke perguruan tinggi.
B. Asesmen Kompetensi Minimum mendorong perbaikan mutu pembelajaran, namun kelulusan siswa akan diukur melalui ujian sekolah.
C. Asesmen Kompetensi Minimum menggantikan peran Ujian Nasional sehingga tidak ada penilaian lain untuk penentu kelulusan siswa.
D. Asesmen Nasional memetakan sekolah yang bermutu untuk mengirimkan siswa ke perguruan tinggi.

21. Salah satu ciri pembelajaran berbasis kompetensi adalah….
A. Berpusat pada materi pembelajaran
B. Belajar untuk cakupan materi
C. Belajar untuk pemahaman konsep dan keterampilan
D. Berorientasi pada nilai akhir

22. Berikut adalah beberapa pernyataan mengenai pembelajaran berbasis konten dan pembelajaran berbasis kompetensi:
1). Menunjukkan kinerja dengan menerapkan konsep
2). Pembelajaran terkait dengan konteks kehidupan nyata siswa
3). Belajar untuk cakupan materi yang harus dikuasai
4). Berorientasi pada konteks dan penguasaan kompetensi
5). Berorientasi pada nilai akhir
6). Menjawab serangkaian pertanyaan topik berdasarkan teks
Manakah pernyataan yang menunjukkan pembelajaran berbasis konten?
A. 1), 3), 5)
B. 2), 4), 5)
C. 3), 5), 6)
D. 1), 4), 6)

23. Dari hasil AKM ditemukan bahwa siswa mampu mengaplikasikan pengetahuan yang dimiliki dalam konteks yang lebih beragam maka siswa tersebut dapat dikategorikan dalam kelompok….
A. Perlu intervensi khusus
B. Dasar
C. Cakap
D. Mahir

24. Guru Cleo memberikan soal teks dan ditemukan siswa mampu mengintegrasikan beberapa informasi teks pada bacaan yang berbeda maka siswa tersebut dapat dikategorikan dalam kelompok….
A. Perlu intervensi khusus
B. Dasar
C. Cakap
D. Mahir

25. Bagaimana keterkaitan antara Asesmen Kompetensi Minimum dengan standar kurikulum secara keseluruhan?
A. Asesmen Kompetensi Minimum terikat secara erat dengan konten kurikulum
B. Asesmen Kompetensi Minimum mengukur penguasaan siswa atas konten kurikulum secara keseluruhan
C. Asesmen Kompetensi Minimum memperhatikan apa yang seharusnya diajarkan oleh guru pada tiap kelas
D. Asesmen Kompetensi Minimum terlepas dari keseluruhan kurikulum sekolah

26. Soal dalam asesmen literasi menggunakan proses kognitif yang lebih baik dibandingkan Ujian Nasional karena terdapat proses baru yaitu….
A. Mencari, mengakses, serta menemukan informasi dari bacaan
B. Memahami informasi tersirat maupun tersurat dari bacaan
C. Memadukan interpretasi (pemahaman) pada bagian teks untuk menghasilkan kesimpulan
D. Mengevaluasi dan merefleksikan isi teks dengan hal lain diluar teks maupun pengalamannya

27. Bagaimana hasil Asesmen Kompetensi Minimum (literasi dan numerasi) dapat digunakan untuk menyusun strategi pembelajaran yang efektif dan berkualitas terhadap pembelajaran lain?
A. Menyesuaikan pembelajarannya sesuai tingkat kompetensi siswa
B. Melakukan penilaian mandiri untuk mata pelajaran lain
C. Menyusun pembelajaran sesuai konten materi pada asesmen
D. Menyesuaikan pembelajaran dengan tingkat kompetensi terendah siswa

28. Dalam asesmen numerasi siswa dituntut untuk bernalar menggunakan konsep matematika dan memberikan solusi yang lebih aplikatif sehingga soal yang diberikan akan mendorong siswa untuk….
A. Menyelesaikan soal sesuai konsep matematika
B. Mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari
C. Memahami data dalam bentuk tabel maupun grafik
D. Memahami fakta, prosedur, serta alat matematika

29. Apa tindak lanjut yang dapat diambil oleh sekolah terkait hasil AKM?
A. Memetakan pencapaian siswa dalam AKM yang dapat digunakan untuk seleksi masuk ke jenjang sekolah yang lebih tinggi
B. Menyusun dan melaksanakan program pengayaan untuk mendorong prestasi belajar siswa lebih baik lagi
C. Mendorong siswa untuk mendapatkan skor tinggi dan mengesampingkan pelajaran yang tidak relevan dengan AKM
D. Merefleksi hasil AKM dalam pembelajaran sehingga guru-guru dapat membangun kompetensi serta karakter siswa

30. Bagaimana keterkaitan antara pelaksanaan AKM dan tantangan pembelajaran berbasis kompetensi yang dihadapi guru?
A. Pelaporan hasil Asesmen Kompetensi Minimum dirancang untuk memberikan informasi mengenai tingkat kompetensi siswa pada kompetensi dasar literasi membaca dan numerasi
B. Pelaporan hasil Asesmen Kompetensi Minimum berupa nilai yang sejalan dengan karakteristik utama dari pembelajaran berbasis kompetensi yang berfokus capaian hasil akhir berupa nilai
C. Pelaporan Asesmen Kompetensi Minimum akan membantu guru mempersiapkan materi pembelajaran untuk digunakan oleh siswa sesuai dengan pembelajaran berbasis kompetensi
D. Pelaporan hasil Asesmen Kompetensi Minimum akan memberikan standar penguasaan yang harus dimiliki oleh siswa sehingga semua siswa akan mencapai level mahir bersamaan

3). Topik : Konsep Asesmen Nasional
1. Asesmen Nasional tidak memiliki konsekuensi pada kelulusan siswa
Benar
2. Asesmen Nasional dapat dikatakan sebagai pengganti Ujian Nasional karena keduanya merupakan asesmen berskala nasional yang dibutuhkan siswa untuk menentukan kelulusan
Salah
3. Asesmen Nasional menekankan pada penguasaan kompetensi siswa, sedangkan Ujian Nasional menekankan pada penguasaan konten pembelajaran siswa
Benar
4. Asesmen Nasional lebih menekankan aspek kognitif yang dilihat melalui asesmen kompetensi mendasar literasi membaca dan numerasi.
Salah
5. Pada pelaksanaannya, Asesmen Nasional menggunakan metode sensus sedangkan Ujian Nasional menggunakan metode survei
Salah
6. Sekolah A mempersiapkan siswanya untuk siap mengikuti Asesmen Nasional dengan melakukan perubahan strategi pembelajaran literasi membaca dan numerasi, sehingga mampu melakukan penalaran terkait berbagai mata pelajaran
Benar
7. Siswa Pak Budi beranggapan bahwa dengan dihapuskannya UN maka siswanya tidak akan semangat belajar karena kurangnya motivasi untuk mencapai nilai tertinggi
Salah
8. Asesmen Nasional bertujuan untuk mengevaluasi sistem pendidikan bukan mengevaluasi hasil belajar siswa
Benar
9. Melihat dari tujuan, manfaat, dan teknis pelaksanaannya, Asesmen Nasional tidak sama dengan Ujian Nasional, sehingga tidak tepat untuk menyebutnya sebagai pengganti UN
Benar
10. Asesmen Nasional bertujuan untuk mengukur kompetensi mendasar yang diperlukan siswa dalam menghadapi persoalan di kehidupan
Benar

Refleksi Topik 1 : Konsep Asesmen Nasional
Peserta Asesmen Nasional : Seluruh satuan pendidikan, Tidak semua murid, dan Pemilihan peserta berupa sampel secara acak. Jenjang pelaksanaan Asesmen Nasional ini terdiri dari SD/MI dan Paket A/ULA, SMP/MTs dan Paket B/Wustha, SMA/SMK/MA dan Paket C/Ulya. Pelaksanaan Asesmen Nasional dilaksanakan selama 2 hari.
Secara Teknis Pelaksanaan Asesmen Nasional dilaksanakan Berbasis Komputer dan Bersifat Adaptif, yaitu pertanyaan yang disajikan bergantung pada kemampuan siswa.
Bentuk soal Asesmen Nasional AKM, terdiri dari pilihan ganda, pilihan ganda kompleks, menjodohkan, isian singkat dan uraian. (a) Siswa hanya dapat memilih satu jawaban benar dalam satu soal, (b) Siswa dapat memilih lebih dari satu jawaban benar dalam satu, (c) Siswa menjawab dengan dengan cara menarik garis dari satu titik ke titik lainnya yang merupakan pasangan pertanyaan dengan jawabannya, (d) Siswa dapat menjawab berupa bilangan, kata untuk menyebutkan nama benda, tempat, atau jawaban pasti lainnya, (e) Siswa menjawab soal berupa kalimat-kalimat untuk menjelaskan jawabannya.
Asesmen Nasional juga akan diikuti oleh semua guru dan kepala sekolah di setiap satuan pendidikan. Informasi dari peserta didik, guru, dan kepala sekolah diharapkan memberi informasi yang lengkap tentang kualitas proses dan hasil belajar di setiap satuan pendidikan. Sementara Asesmen Kompetensi Minimum untuk pendidikan kesetaraan berfungsi sebagai ujian kesetaraan.


4). Topik : Teknis Pelaksanaan Asesmen Nasional
1. Bentuk soal AN adalah pilihan ganda, pilihan ganda kompleks, isian singkat, uraian dan menjodohkan
Benar
2. Bentuk soal dalam Asesmen Kompetensi Minimum merupakan bentuk soal yang tidak dapat diselesaikan dengan mengandalkan hafalan
Benar
3. Pelaksanaan Asesmen Nasional terdiri dari tes literasi dan tes numerasi
Salah
4. AKM dilaksanakan secara adaptif artinya siswa bebas memilih topik dan tingkat kesulitan soal.
Salah
5. Kepala sekolah dan guru juga akan mengikuti Asesmen Nasional
Benar
6. Asesmen Nasional tidak dilakukan pada jenjang Pendidikan Anak Usia Dini
Benar
7. Asesmen Nasional tidak digunakan untuk menentukan kelulusan menilai prestasi siswa sebagai seorang individu.
Benar
8. Asesmen Kompetensi Minimum diberikan pada siswa ditengah jenjang pendidikan bukan di akhir. Dengan demikian siswa masih memiliki kesempatan untuk memperbaiki capaian kompetensinya
Benar
9. Keunikan konteks beragam materi kurikulum lintas mata pelajaran dan peminatan tercermin dalam ragam stimulus soal-soal AKM
Benar
10. Asesmen Kompetensi Minimum disusun berdasarkan indikator-indikator kompetensi yang membentuk lintasan kompetensi
Benar

Refleksi Topik: Teknis Pelaksanaan Asesmen Nasional
Menurut Anda, apa informasi penting yang Anda peroleh setelah mempelajari materi pada topik pelaksanaan Asesmen Nasional? Silakan tulis refleksi Anda pada kolom yang tersedia.
Asesmen Nasional akan diikuti oleh seluruh satuan pendidikan tingkat dasar dan menengah di Indonesia, serta program kesetaraan yang dikelola oleh PKBM. Di tiap satuan pendidikan, Asesmen Nasional akan diikuti oleh sebagian peserta didik kelas V, VIII, dan XI yang dipilih secara acak oleh Pemerintah. Untuk program kesetaraan, Asesmen Nasional akan diikuti oleh seluruh peserta didik yang berada pada tahap akhir tingkat 2, tingkat 4 dan tingkat 6 program kesetaraan.

5). Topik : Asesmen Literasi Membaca Tingkat SMA
Jumlah pasien yang terinfeksi Covid-19 di Indonesia bertambah 8.854 orang dalam sehari, yakni sejak Selasa (5/1/2021) hingga Rabu (6/1/2021) pukul 12.00 WIB. Penambahan pasien itu menyebabkan kasus Covid-19 di Indonesia kini mencapai 788.402 orang. Informasi ini diungkap Satuan Tugas Penanganan Covid-19 dalam data yang disampaikan kepada wartawan pada Rabu sore.
Adapun kasus baru pasien konfirmasi positif Covid-19 tersebar di 33 provinsi. Dari data itu, tercatat lima provinsi dengan penambahan kasus baru tertinggi. Kelima provinsi itu yakni DKI Jakarta (2.402 kasus baru), Jawa Barat (1.470 kasus baru), Jawa Tengah (1.023 kasus baru), Jawa Timur (845 kasus baru), Sulawesi Selatan (463 kasus baru).
Sementara itu, penularan Covid-19 secara keseluruhan hingga saat ini terjadi di 510 kabupaten/kota yang berada di 34 provinsi. Pemerintah juga mencatat, ada penambahan 6.767 pasien yang telah dinyatakan sembuh. Dengan demikian, total pasien sembuh dari Covid-19 ada 652.513 orang. Selain itu, ada penambahan pasien yang tutup usia setelah sebelumnya dinyatakan positif virus corona sebanyak 187 orang, sehingga, jumlah pasien meninggal dunia akibat Covid-19 hingga saat ini menjadi 23.296 orang.

sumber : kompas.com

Jawablaha pernyataan berikut dibawah ini dengan benar atau salah
1 Berdasar info grafis diatas angka kematian covid-19 mencapai angka 187 jiwa perharinya (………….)
2 Budaya hidup sehat yang dimaksud adalah menjaga jarak, mencuci tangan dan menghindari kerumunan (………….)
3 penularan Covid-19 secara keseluruhan hingga saat ini terjadi di 510 kabupaten/kota yang berada di 34 provinsi (………….)
4 Papua adalah provinsi yang termasuk lima dari provinsi dengan penambahan kasus baru tertinggi (………….)


Refleksi Topik 3: Asesmen Literasi Membaca
Yang saya pelajari adalah soal literasi itu cakupannya luas dan pemahaman siswa tidak terbentuk sehari semalam, harus melalui proses belajar baik di lingkungan keluarga dan sekolah. Saya sangat setuju pengembangan literasi tidak hanya lewat ujian, karena tujuan literasi bukan untuk menaklukan ujian, namun salah satunya untuk membentuk konsep dan memecahkan permasalahan apapun.

6). Topik : Asesmen Numerasi Tingkat SMA
Disajikan gambar berupa tabel dan diagram berdasarkan waktu dekomposisi sampah organik.
Sampah anorganik lebih lama terurai dibandingkan dengan sampah organik. Waktu dekomposisi popok sekali pakai lebih lama dari plastik, namun kurang dari kulit sintetis. Berapa waktu dekomposisi yang mungkin dari popok sekali pakai?
A. 100 tahun
B. 250 tahun
C. 375 tahun
D. 475 tahun
E. 575 tahun


Refleksi Topik 4: Asesmen Numerasi
Peserta Asesmen Nasional yaitu: Seluruh satuan pendidikan, Tidak semua murid, dan Pemilihan peserta berupa sampel secara acak. Jenjang pelaksanaan Asesmen Nasional ini terdiri dari SD/MI dan Paket A/ULA, SMP/MTs dan Paket B/Wustha, SMA/SMK/MA dan Paket C/Ulya. Pelaksanaan Asesmen Nasional dilaksanakan selama 2 hari.
Secara Teknis Pelaksanaan Asesmen Nasional dilaksanakan Berbasis Komputer dan Bersifat Adaptif, yaitu pertanyaan yang disajikan bergantung pada kemampuan siswa.
Bentuk soal Asesmen Nasional AKM, terdiri dari pilihan ganda, pilihan ganda kompleks, menjodohkan, isian singkat dan uraian. (a) Siswa hanya dapat memilih satu jawaban benar dalam satu soal, (b) Siswa dapat memilih lebih dari satu jawaban benar dalam satu, (c) Siswa menjawab dengan dengan cara menarik garis dari satu titik ke titik lainnya yang merupakan pasangan pertanyaan dengan jawabannya, (d) Siswa dapat menjawab berupa bilangan, kata untuk menyebutkan nama benda, tempat, atau jawaban pasti lainnya, (e) Siswa menjawab soal berupa kalimat-kalimat untuk menjelaskan jawabannya.
Asesmen Nasional juga akan diikuti oleh semua guru dan kepala sekolah di setiap satuan pendidikan. Informasi dari peserta didik, guru, dan kepala sekolah diharapkan memberi informasi yang lengkap tentang kualitas proses dan hasil belajar di setiap satuan pendidikan. Sementara Asesmen Kompetensi Minimum untuk pendidikan kesetaraan berfungsi sebagai ujian kesetaraan
.

7). Topik Tindak Lanjut Laporan Hasil Asesmen Kompetensi Minimum
Kuis Tindak Lanjut Laporan Hasil AKM
1. Pelaporan hasil Asesmen Kompetensi Minimum dirancang untuk memberikan informasi mengenai tingkat kompetensi siswa pada kompetensi dasar literasi membaca dan numerasi pada satuan pendidikan.
Benar
2. Pembelajaran yang dirancang dengan memperhatikan tingkat kompetensi siswa akan memudahkan siswa menguasai konsep, keterampilan dan konten yang diharapkan pada suatu mata pelajaran.
Benar
3. Pada pembelajaran berbasis kompetensi, siswa diharapkan mampu mendemonstrasikan penguasaan konsep, keterampilan dan pengetahuan sebagai proses pembelajaran.
Benar
4. Karakteristik utama dari pembelajaran berbasis kompetensi adalah fokusnya pada capaian hasil akhir berupa nilai.
Salah

5. Tantangan pembelajaran berbasis kompetensi bagi guru semua mata pelajaran antara lain adalah, kemampuan untuk mengidentifikasi tahapan kompetensi dasar siswanya termasuk literasi dan numerasi.
Benar
6. Pembelajaran berbasis konten belajar untuk cakupan materi. Pembelajaran berbasis kompetensi belajar untuk pemahaman konsep dan menerapkan keterampilan.
Benar
7. Laporan hasil Asesmen Kompetensi Minimum dapat menjadi rekomendasi bagi guru-guru dari setiap mata pelajaran untuk memperbaiki atau menyesuaikan strategi pembelajaran yang lebih sesuai dengan tingkat kompetensi yang aktual.
Benar
8. Kompetensi diartikan sebagai kemampuan untuk melakukan suatu kinerja dengan baik, misalnya mampu melakukan tugas atau pekerjaan secara efektif.
Benar
9. Kekuatan pembelajaran berbasis kompetensi terletak pada materi yang telah disediakan.
Salah
10. Sebaiknya semua siswa mencapai level mahir dalam waktu yang bersamaan.
Salah

Refleksi Topik 5: Tindak Lanjut Laporan Hasil AKM
Setelah mempelajari laporan hasil Asesmen Kompetensi Minimum, Anda kemudian akan membuat rencana tindak lanjut pada strategi pembelajaran di kelas Anda. Perubahan apa yang akan Anda lakukan di kelas terkait pembelajaran yang berbasis kompetensi?
Yaitu dengan menganalisis kemampuan setiap kompetensi peserta didik kemudian mengelompokkannya berdasarkan 4 kategori, antara lain: Perlu Intervensi Khusus, Dasar, Cakap, dan Mahir. Sehingga guru dapat memberikan pembelajaran dengan pendekatan tersendiri sesuai dengan tingkat kemampuan penguasaan kompetensi yang dimiliki peserta didik.

8). Topik : Asesmen Pasca Program Guru Belajar Seri Asesmen Kompetensi Minimum
1. Pernyataan yang benar mengenai Asesmen Nasional yaitu...
A. Digunakan sebagai dasar perbaikan kualitas pembelajaran
B. Digunakan sebagai penilaian untuk penentuan nilai individu
C. Diberikan di akhir jenjang sebagai penentuan kelulusan siswa
D. Diberikan untuk menilai prestasi pendidikan setiap daerah

2. Dalam Asesmen Nasional pemetaan aspek pendukung kualitas pembelajaran di lingkungan sekolah dilakukan melalui….
A. Survei karakter
B. Survei lingkungan belajar
C. Asesmen Kompetensi Minimum
D. Survei kualitas sekolah

3. Salah satu instrumen Asesmen Nasional adalah survei karakter. Dalam pelaksanaannya survei karakter memiliki tujuan utama yaitu….
A. Mengukur kualitas pembelajaran dan iklim di sekolah yang menunjang pembelajaran siswa
B. Mengukur hasil belajar non kognitif menyangkut sikap, kebiasaan, dan nilai-nilai pancasila
C. Mengukur hasil belajar secara kognitif melalui kompetensi dasar literasi membaca dan numerasi
D. Mengukur kemampuan akademik siswa dilihat dari nilai akhir siswa sebagai penentu kualitas sekolah

4. Perbedaan Asesmen Nasional dengan Ujian Nasional adalah….
A. Ujian Nasional dilakukan pada siswa kelas V, VII, dan XI sedangkan Asesmen Nasional untuk tingkat akhir
B. Ujian Nasional dilakukan selama 1 minggu sedangkan Asesmen Nasional dilakukan selama 4 hari
C. Ujian Nasional dilakukan pada semua siswa sedangkan Asesmen Nasional pada siswa sampel
D. Ujian Nasional dilakukan secara daring, luring, dan blended sedangkan Asesmen Nasional dilakukan secara daring

5. Pernyataan yang tepat mengenai ragam butir soal yang digunakan dalam Asesmen Kompetensi Minimum yaitu….
A. Jumlah butir soal yang diujikan pada semua setiap jenjang sama yaitu sejumlah 30 soal
B. Semua siswa pada setiap jenjang pendidikan akan mengerjakan soal dengan tingkat kesulitan sama
C. Soal asesmen terdiri atas pilihan ganda, menjodohkan, isian singkat, dan uraian
D. Kompetensi mendasar yang dipelajari setiap siswa berbeda sesuai dengan peminatannya

6. Dalam pelaksanaan Asesmen Kompetensi Minimum (AKM), konten dalam literasi membaca mencakup….
A. Teks informasi dan teks fiksi
B. Teks prosedur dan teks prosedur kompleks
C. Teks observasi dan teks deskripsi
D. Teks wacana dan teks argumentasi

7. Kompetensi minimum yang dimaksudkan dalam AKM adalah….
A. Kompetensi dasar siswa untuk mempelajari materi apapun
B. Kompetensi dasar yang harus dimiliki sekolah
C. Kompetensi matematika dan Bahasa Indonesia siswa
D. Kompetensi minimal setara yang harus dimiliki siswa

8. Asesmen Kompetensi Minimum dan Ujian Nasional memiliki beberapa perbedaan termasuk dalam konteks soal.
Dari pernyataan berikut manakah yang menunjukkan ciri-ciri soal Asesmen Kompetensi Minimum?
A. Konteks masalah yang diberikan bersifat rutin dan sederhana
B. Soal bersifat relevan dengan dunia nyata dan aplikatif
C. Soal mengacu pada penyelesaian sesuai konsep yang dipelajari
D. Dalam soal teks yang disajikan pendek namun kurang mendalam

9. Manakah dalam pernyataan berikut yang merupakan kelebihan dari Asesmen Kompetensi Minimum dibandingkan dengan soal Ujian Nasional?
A. Mutu pendidikan diukur dari penilaian konten yang esensial pada mata pelajaran tertentu
B. Penentuan dan pemetaan kemampuan siswa untuk dapat melanjutkan ke jenjang berikutnya
C. Kemampuan kognitif menjadi hal utama sehingga lebih menekankan pada penguasaan materi
D. Menekankan pada penguasaan kompetensi, dan penerapannya dalam berbagai konteks kehidupan

10. Dari yang sudah dipelajari mengenai Asesmen Kompetensi Minimum maka dapat disimpulkan bahwa….
A. Asesmen Kompetensi Minimum akan mempengaruhi penyelenggaraan kegiatan kelulusan siswa
B. Dengan Asesmen Kompetensi Minimum sekolah tidak lagi melaksanakan Ujian Sekolah (US)
C. Hasil Asesmen Kompetensi Minimum untuk mengevaluasi di berbagai aspek pembelajaran
D. Asesmen Kompetensi Minimum dilakukan juga untuk mengukur penguasaan siswa terhadap konten

11. Dilakukan pada berapa levelkah asesmen literasi pada jenjang SMA/MA/SMK?
A. 1 level pembelajaran
B. 2 level pembelajaran
C. 3 level pembelajaran
D. 4 level pembelajaran

12. Guru Ina mengajarkan mengenai memahami dan menggunakan sifat-sifat peluang kejadian, hal ini termasuk dalam konten numerasi yaitu...
A. Bilangan
B. Pengukuran dan geometri
C. Aljabar
D. Data dan ketidakpastian

13. Guru Wahyu memberikan sebuah teks sastra kepada siswanya. Setelah ituGuru Wahyu meminta siswanya menjelaskan ide pokok dan ide pendukung pada bacaan tersebut, hal ini merupakan salah satu bagian dari kemampuan kognitif literasi yaitu...
A. Menemukan informasi
B. Memahami informasi
C. Menyusun inferensi
D. Mengevaluasi dan merefleksi

14. Dijenjang SMA/MA/SMK, asesmen numerasi dilakukan pada...
A. 1 level pembelajaran
B. 2 level pembelajaran
C. 3 level pembelajaran
D. 4 level pembelajaran

15. Manakah diantara materi berikut yang diujikan Asesmen Kompetensi Minimum Numerasi pada tingkat SMA/SMK/MA?
A. Memahali bilangan cacah.
B. Memahami sifat-sifat bangun datar dan hubungan antara bangun datar.
C. Menyelesaikan pertaksamaan linier satu variabel atau persamaan linier dua variabel.
D. Memahami barisan aritmatika dan geometri

16. Pada Asesmen Literasi SMA/SMK/MA, manakah kegiatan yang termasuk dalam konten menemukan informasi?
A. Menjelaskan ide pokok dan beberapa ide pendukung pada teks sastra atau teks informasi
B. Menilai kualitas teks informasi berdasarkan pengalaman pribadinya dalam membaca teks.
C. Menyimpulkan perubahan, kejadia, prosedur, gagasan atau konsep di dalam teks informasi atau teks sastra.
D Mengidentifikasi kata kunci yang efektif untuk menemukan sumber informasi yang relevan pada teks sastra atau teks informasi

17. Pernyataan yang tepat mengenai Asesmen Kompetensi Minimum di tingkat SMA/SMK/MA adalah...
A. Soal yang diberikan berjumlah 36 soal literasi
B. Siswa yang mengikuti berjumlah 30 orang
C. Siwa yang mengikuti tes diambil dari kelas 10
D. Soal numerasi yang diberikan berjumlah 32 soal

18. Manakah diantara kegiatan berikut ini yang menunjukan hubungan antara numerasi dengan mata pelajaran PJOK tingkat SMA/SMK/MA?
A. Memperkirakan berapa kalori yang dibakar untuk kegiatan fisik tertentu
B. Membandingkan tingkat pertumbuhan ekonomi di berbagai era Presiden Indonesia
C. Membuat grafik penggunaan air pribadi dan membandingkannya dengan ketersediaan air di berbagai daerah di Indonesia
D. Mengestimasi pertumbuhan makhluk hidup dan menyatakan prediksi dengan membuat bagan

19. Asesmen literasi pada jenjang SMA/SMK/MA terdiri atas 2 level pembelajaran. Manakah pernyataan yang tepat mengenai level pembelajaran dan isi konten pembelajaran?
A. Pada level pembelajaran 1 siswa akan mengakses dan mencari informasi, memahami teks secara literal dan menyusun inferensi, membuat koneksi dan prediksi baik tunggal maupun teks jamak. Menilai format penyajian dalam teks dan merefleksi asumsi, ideologi, atau nilai yang terkandung dari teks sastra atau teks informasi untuk memahami cara pandang penulis.
B. Pada level pembelajaran 1 siswa akan memahami teks secara literal dan menyusun inefensi, membuat koneksi dan prediksi baik tunggal maupun teks jamak. Menilai format penyajian dalam teks dan merefleksi isi wacana untuk pengambilan keputusan, menetapkan pilihan, dan mengaitkan isi teks terhadap pengalaman pribadi.
C. Pada level pembelajaran 1 siswa akan memahami teks secara literal dan menyusun inferensi, membuat koneksi dan prediksi baik teks tunggal maupun teks jamak. Menilai format penyajian dalam teks dan merefleksi isi wacana untuk pengambilan keputusan, menetapkan pilihan, dan mengaitkan isi teks terhadap pengalaman pribadi.
D. Pada level pembelajaran 2 siswa akan mengakses dan mencari informasi, memahami teks secara literal dan menyusun inferensi, membuat koneksi dan prediksi baik teks tunggal maupun teks jamak. Menilai format penyajian dalam teks dan merefleksi isi wacana untuk pengambilan keputusan, menetapkan pilihan, dan menjustufukasikan pendapat orang lain berdasarkan isi teks.

20. Bagaimana peran Asesmen Kompetensi Minimum pada jenjang SMA/SMK/MA dapat mempengaruhi kelulusan siswa?
A. Asesmen Kompetensi Minimum merupakan penilaian yang nantinya akan menjadi penentu kelulusan siswa untuk melanjutkan ke perguruan tinggi.
B. Asesmen Kompetensi Minimum mendorong perbaikan mutu pembelajaran, namun kelulusan siswa akan diukur melalui ujian sekolah.
C. Asesmen Kompetensi Minimum menggantikan peran Ujian Nasional sehingga tidak ada penilaian lain untuk penentu kelulusan siswa.
D. Asesmen Nasional memetakan sekolah yang bermutu untuk mengirimkan siswa ke perguruan tinggi.

21. Salah satu ciri pembelajaran berbasis kompetensi adalah….
A. Berpusat pada materi pembelajaran
B. Belajar untuk cakupan materi
C. Belajar untuk pemahaman konsep dan keterampilan
D. Berorientasi pada nilai akhir

22. Berikut adalah beberapa pernyataan mengenai pembelajaran berbasis konten dan pembelajaran berbasis kompetensi:
1). Menunjukkan kinerja dengan menerapkan konsep
2). Pembelajaran terkait dengan konteks kehidupan nyata siswa
3). Belajar untuk cakupan materi yang harus dikuasai
4). Berorientasi pada konteks dan penguasaan kompetensi
5). Berorientasi pada nilai akhir
6). Menjawab serangkaian pertanyaan topik berdasarkan teks
Manakah pernyataan yang menunjukkan pembelajaran berbasis konten?
A. 1), 3), 5)
B. 2), 4), 5)
C. 3), 5), 6)
D. 1), 4), 6)

23. Dari hasil AKM ditemukan bahwa siswa mampu mengaplikasikan pengetahuan yang dimiliki dalam konteks yang lebih beragam maka siswa tersebut dapat dikategorikan dalam kelompok….
A. Perlu intervensi khusus
B. Dasar
C. Cakap
D. Mahir

24. Guru Cleo memberikan soal teks dan ditemukan siswa mampu mengintegrasikan beberapa informasi teks pada bacaan yang berbeda maka siswa tersebut dapat dikategorikan dalam kelompok….
A. Perlu intervensi khusus
B. Dasar
C. Cakap
D. Mahir

25. Bagaimana keterkaitan antara Asesmen Kompetensi Minimum dengan standar kurikulum secara keseluruhan?
A. Asesmen Kompetensi Minimum terikat secara erat dengan konten kurikulum
B. Asesmen Kompetensi Minimum mengukur penguasaan siswa atas konten kurikulum secara keseluruhan
C. Asesmen Kompetensi Minimum memperhatikan apa yang seharusnya diajarkan oleh guru pada tiap kelas
D. Asesmen Kompetensi Minimum terlepas dari keseluruhan kurikulum sekolah

26. Soal dalam asesmen literasi menggunakan proses kognitif yang lebih baik dibandingkan Ujian Nasional karena terdapat proses baru yaitu….
A. Mencari, mengakses, serta menemukan informasi dari bacaan
B. Memahami informasi tersirat maupun tersurat dari bacaan
C. Memadukan interpretasi (pemahaman) pada bagian teks untuk menghasilkan kesimpulan
D. Mengevaluasi dan merefleksikan isi teks dengan hal lain diluar teks maupun pengalamannya

27. Bagaimana hasil Asesmen Kompetensi Minimum (literasi dan numerasi) dapat digunakan untuk menyusun strategi pembelajaran yang efektif dan berkualitas terhadap pembelajaran lain?
A. Menyesuaikan pembelajarannya sesuai tingkat kompetensi siswa
B. Melakukan penilaian mandiri untuk mata pelajaran lain
C. Menyusun pembelajaran sesuai konten materi pada asesmen
D. Menyesuaikan pembelajaran dengan tingkat kompetensi terendah siswa

28. Dalam asesmen numerasi siswa dituntut untuk bernalar menggunakan konsep matematika dan memberikan solusi yang lebih aplikatif sehingga soal yang diberikan akan mendorong siswa untuk….
A. Menyelesaikan soal sesuai konsep matematika
B. Mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari
C. Memahami data dalam bentuk tabel maupun grafik
D. Memahami fakta, prosedur, serta alat matematika

29. Apa tindak lanjut yang dapat diambil oleh sekolah terkait hasil AKM?
A. Memetakan pencapaian siswa dalam AKM yang dapat digunakan untuk seleksi masuk ke jenjang sekolah yang lebih tinggi
B. Menyusun dan melaksanakan program pengayaan untuk mendorong prestasi belajar siswa lebih baik lagi
C. Mendorong siswa untuk mendapatkan skor tinggi dan mengesampingkan pelajaran yang tidak relevan dengan AKM
D. Merefleksi hasil AKM dalam pembelajaran sehingga guru-guru dapat membangun kompetensi serta karakter siswa

30. Bagaimana keterkaitan antara pelaksanaan AKM dan tantangan pembelajaran berbasis kompetensi yang dihadapi guru?
A. Pelaporan hasil Asesmen Kompetensi Minimum dirancang untuk memberikan informasi mengenai tingkat kompetensi siswa pada kompetensi dasar literasi membaca dan numerasi
B. Pelaporan hasil Asesmen Kompetensi Minimum berupa nilai yang sejalan dengan karakteristik utama dari pembelajaran berbasis kompetensi yang berfokus capaian hasil akhir berupa nilai
C. Pelaporan Asesmen Kompetensi Minimum akan membantu guru mempersiapkan materi pembelajaran untuk digunakan oleh siswa sesuai dengan pembelajaran berbasis kompetensi
D. Pelaporan hasil Asesmen Kompetensi Minimum akan memberikan standar penguasaan yang harus dimiliki oleh siswa sehingga semua siswa akan mencapai level mahir bersamaan

>>>> Contoh Video Pengimbasan <<<<

Selasa, 15 Januari 2013

Tuntutan Minimal 24 Jam Tatap Muka

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistim Pendidikan Nasional dan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen menyatakan bahwa guru sebagai pendidik merupakan tenaga profesional. Pengakuan kedudukan guru sebagai tenaga profesional dibuktikan dengan sertifikat profesi pendidik yang diperoleh melalui sertifikasi dan bagi guru yang telah mendapat sertifikat pendidik akan diberikan tunjangan profesi yang besarnya setara dengan satu kali gaji pokok. Dalam Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen pasal 35 ayat (2) dinyatakan bahwa beban kerja guru mengajar sekurang-kurangnya 24 jam dan sebanyak-banyaknya 40 jam tatap muka per minggu. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 18 Tahun 2007 Tentang Sertifikasi Bagi Guru Dalam Jabatan mengamanatkan bahwa guru yang telah memperoleh sertifikat pendidik, nomor registrasi, dan telah memenuhi beban kerja mengajar minimal 24 jam tatap muka per minggu memperoleh tunjangan profesi sebesar satu kali gaji pokok.
Akan tetapi tidak semua guru berada pada kondisi ideal dengan beban mengajar minimal 24 jam tatap muka per minggu. Hal itu sering terjadi dikarenakan di sekolah tersebut terdapat beberapa guru yang mengampu mata pelajaran sejenis dan menyebabkan guru harus berbagi dengan rekan guru yang lain. Atau memang porsi jam pelajaran tersebut tidak mencukupi, sebagai contoh guru PKN yang mengajar di sebuah sekolah dengan 3 kelas paralel atau 9 kelas dalam satu sekolah, jatah mengajarnya dalam struktur KTSP hanya 2 jam pelajaran x 9 kelas = 18 jam, maka guru tersebut masih kurang 6 jam pelajaran, bagaimana bila ada lebih dari satu guru mata pelajaran yang sama?, dan kondisi ini riil terjadi di lapangan. Demi perjuangan untuk memenuhi beban mengajar 24 jam per minggu ini, banyak guru yang lantas mencari tambahan mengajar di sekolah lain baik sekolah yang levelnya sama maupun tidak sama. Banyak guru SMA menambah jam mengajar di SMP atau bahkan di SD. Permasalahan baru dari keadaan ini adalah kesulitan membagi waktu. Ketika sekolah induk maupun sekolah tambahan tempat guru memenuhi beban 24 jam tatap muka menuntut seorang guru untuk total dalam mengajar dan mengabdi di sana. Sekolah induk maupun sekolah tambahan tidak mau dinomorduakan, padahal tugas seorang guru bukan hanya mengajar, guru juga harus ikut terjun dan berpartisipasi dalam setiap kegiatan yang ada di sekolah. Bagaimana jadinya bila dalam saat bersamaan harus menghadiri kegiatan di dua sekolah berbeda?. Belum lagi pandangan dan pemikiran yang berkembang di masyarakat ketika melihat kesejahteraan guru yang bukan lagi seperti sosok “oemar bakri”, sebuah lagu yang dinyanyikan oleh Iwan Fals yang menggambarkan seorang guru, dengan sepeda kumbangnya dan dengan keadaan yang serba memprihatinkan . Guru hari ini mendapat kesejahteraan yang lebih dengan berbagai tunjangan termasuk program sertifikasi guru. Pihak non-guru merasa iri dan seakan tidak adil. Mereka mengatakan, guru mendapat sertifikasi, dan mendapat libur lebih. Pandangan seperti itu adalah salah. Pekerjaan seorang guru, bukan hanya duduk, bukan hanya mengajar dan atau mendidik, tapi setumpuk pekerjaan yang harus dibawa pulang seusai mengajar. Bayangkan dengan aturan jam tatap muka minimal 24 jam per minggu, maka bagi yang memiliki jam mata pelajaran bidang studi hanya 2 jam per minggu, maka guru tersebut harus manghadapi 12 kelas, jika satu kelas terdiri dari 25 siswa, maka per minggu guru tersebut akan menghadapi/mengurusi 300 siswa. Coba  bayangkan jika satu minggu 12 kelas ini masing-masing diberi soal evaluasi 5 nomor saja dengan model pemeriksaan hasil jawaban sistem bobot, maka guru tersebut akan memeriksa/membaca/menganalisa 1500 soal dengan sistem bobot nilai, yang berdasarkan pengalaman, jika diperiksa dibutuhkan paling cepat 2 menit per nomor soal. Artinya dibutuhkan 3000 menit atau 2 hari lebih tiap minggunya hanya untuk memeriksa hasil evaluasi setiap pertemuan, belum tugas-tugas yang lain, bukankah guru yang baik harus menulis apa yang dilakukan dan melakukan apa yang ditulis. Contoh ini menegaskan bahwa keliru jika dikatakan pekerjaan guru adalah pekerjaan mudah, mendapat tunjangan tinggi dengan libur beruntun.
Pemenuhan jam wajib mengajar terkait erat dengan pengajuan PAK (yang baru) yang akan diberlakukan tahun 2013 nanti. Oleh karena hal tersebut, agar pengajuan PAK tidak terkendala, pihak sekolah harus sudah merancang dari sekarang agar jam wajib mengajar guru minimal 24 jam per minggu, mungkinkah?. Khusus untuk yang mendapat tugas tambahan, pemenuhan jam disesuaikan dengan PP 74 Tahun 2008. Pada Pedoman Penghitungan Beban Kerja Guru yang diterbitkan Dirjen PMPTK berkaitan dengan tugas tambahan guru dijelaskan sebagai berikut:
  1. Tugas sebagai Kepala Sekolah ekuivalen dengan 18 jam, sehingga minimal wajib mengajar 6 jam
  2. Tugas sebagai Wakil Kepala Sekolah ekuivalen dengan 12 jam, sehingga minimal wajib mengajar 12 jam
  3. Tugas sebagai Kepala Perpustakaan ekuivalen dengan 12 jam, sehingga minimal wajib mengajar 12 jam
  4. Tugas sebagai Kepala Laboratorium ekuivalen dengan 12 jam, sehingga minimal wajib mengajar 12 jam
  5. Tugas sebagai Ketua Jurusan Program Keahlian ekuivalen dengan 12 jam, sehingga minimal wajib mengajar 12 jam
  6. Tugas sebagai Kepala Bengkel ekuivalen dengan 12 jam, sehingga minimal wajib mengajar 12 jam
  7. Tugas sebagai Pembimbing Praktik Kerja Industri ekuivalen dengan 12 jam, sehingga minimal wajib mengajar 12 jam
  8. Tugas sebagai Kepala Unit Produksi ekuivalen dengan 12 jam, sehingga minimal wajib mengajar 12 jam
Khusus untuk ketentuan guru yang telah mengikuti kegiatan sertifikasi, jam minimal wajib mengajar adalah 24 jam, kecuali yang mendapat tugas tambahan di atas. Di samping itu, pemenuhan jam wajib mengajar haruslah mata pelajaran sendiri (pemenuhan jam wajib mengajar tidak dibenarkan diambil dari mata pelajaran yang lain maupun serumpun). Ketentuan ini lebih longgar bagi guru yang belum bersertifikat, untuk pemenuhan jam wajib mengajar masih dibenarkan mengampu mata pelajaran lain terkait nantinya dengan pengajuan PAK. Ketentuan bagi guru yang sudah bersertifikat sebagai berikut:
  1. Guru yang mengajar pada Kejar Paket A, B, atau C tidak bisa diperhitungkan jam mengajarnya
  2. Guru Mapel SMP (selain Penjasorkes dan Agama) tidak boleh mengajar di SD, karena guru SD pada dasarnya adalah guru kelas
  3. Penambahan jam pada struktur kurikulumpaling banyak 4 jam per minggu berdasarkan standar isi KTSP
  4. Program pengayaan atau remedial teaching tidak diperhitungkan jam mengajarnya
  5. Pembelajaran ekstrakurikuler tidak diperhitungkan jam mengajarnya, meskipun sesuai dengan sertifikasi mata pelajaran
  6. Pemecahan Rombel dari 1 kelas menjadi 2 kelas diperbolehkan, dengan syarat dalam 1 kelas jumlah siswa minimal 20
  7. Pembelajaran Team teaching tidak diperbolehkan kecuali untuk mata pelajaran Produktif di SMK
  8. Guru Bahasa Indonesia yang mengajar Bahasa Jawa, jam mengajar Bahasa Jawanya tidak diperhitungkan. Mata Pelajaran yang serumpun adalah IPA dan IPS dan hanya boleh untuk tingkat SMP
  9. Pengembangan diri siswa tidak diperhitungkan jam mengajarnya
Adanya sistem penilaian kinerja guru dalam kenaikan pangkat yang baru ini, seorang guru kini tidak mudah lagi naik pangkat, apalagi yang penilaian kinerjanya berlabel hanya “cukup” saja. Seorang guru tidak bisa lagi mengandalkan pengetahuan lamanya. Pengetahuan guru harus selalu diupdate. Seorang guru kini akan dinilai langsung ketika mengajar di kelas, guru juga harus banyak berlatih menulis untuk hasil karya ilmiahnya karena hal ini merupakan kewajiban yang harus dilakukan sejak seorang guru berpangkat Guru Pertama (golongan III a).  Guru harus punya banyak buku untuk referensi penulisan karya ilmiahnya. Intinya, pekerjaan guru menjadi lebih banyak.
Kesimpulannya, peraturan baru ini bisa saja akan semakin membuat guru terpacu untuk menyiapkan diri semaksimal mungkin. Atau, hal yang paling mencemaskan adalah muncul sikap apatis seorang guru yang mungkin saja selama ini terlanjur gembira karena bisa menikmati tunjangan sertifikasi dan fungsionalnya, kini berubah menjadi duka karena ternyata begitu sulitnya untuk urusan kenaikan pangkatnya. Artinya, banyak guru yang harus pasrah dengan pangkat yang disandangnya selama bertahun-tahun. Celakanya lagi, guru yang tidak dapat memenuhi kewajibannya dalam beberapa kurun waktu tertentu dalam pengumpulan angka kredit untuk kenaikan pangkatnya akan dikenakan sanksi berupa pencabutan tunjangan profesi serta tunjangan fungsionalnya. Karena setiap jenjang kenaikan harus memiliki nilai untuk ke penelitian.
Dalam urusan kenaikan pangkat bagi seorang guru telah mengalami perubahan yang sangat drastis dibandingkan dengan kenaikan pangkat tahun-tahun sebelumnya. Pengaturan kenaikan pangkat guru telah mengalami tiga fase. Fase pertama adalah kenaikan pangkat otomatis, yaitu dalam kurun 4 tahun sekali. Hal ini mirip dengan kenaikan pangkat pada jenjang struktural. Kenaikan pangkat tersebut kemudian diganti pemerintah dengan sistem perhitungan angka kredit karena apabila tetap diberlakukan, maka banyak guru yang akan dengan mudah pensiun pada golongan IVe. Fase selanjutnya adalah kenaikan pangkat yang menggunakan angka kredit kumulatif (sesuai dengan Permenpan Nomor 84/1993 dan Permendilnas  Nomor 025 tahun 1995). Kenaikan pangkat ini lebih bersifat administratif karena besarnya poin angkat kredit lebih banyak ditunjukkan oleh prestasi kuantitas administrasi yang dihasilkannya, mulai dari kegiatan utama seorang guru seperti menyusun program pengajaran, menyajikan program pengajaran, melaksanakan evaluasi belajar, dan seterusnya. Kenaikan pangkat ini pada akhirnya diganti pemerintah karena disinyalir masih banyak guru yang hanya sekedar melengkapi bukti administrasi saja yang notabene dianggap fiktif. Fase ketiga adalah kenaikan pangkat guru yang menggunakan PKG (Penilaian Kinerja Guru), yang akan diberlakukan efektif mulai awal tahun 2013 nanti. Peraturan yang dimaksud adalah Praturan Menteri Pendidikan Nasional No. 35 tahun 2010, sebagai tindaklanjut dari Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara No. 16 tahun 2009.

Sumber : PaGi

Selasa, 05 Juni 2012

Logo Baru Sekolah


Karya : Muhlas Fauzi, S.Pd
Pada tanggal : 29 Pebruari 2012
ARTI GAMBAR dan WARNA PADA LOGO
1.  BINTANG melambangkan Ketuhanan, sila pertama Pancasila. Artinya kita sebagai warga Negara Indonesia percaya adanya Tuhan YME.
2.  BENDERA merah putih melambangkan kebangsaan dan nasionalisme, berjiwa merah putih, sebagai lambang tertinggi negara.
3.  SAYAP melambangkan kecepatan siswa maupun guru di SMAN 1 Maron dalam mengakses segala informasi, kecepatan siswa dalam berpikir, kecepatan memecahkan masalah atau memberi solusi, kecepatan untuk mengikuti perkembangan jaman disertai dengan IMTAQ. Kecepatan di sini maksudnya kecepatan dalam berpikir, kecepatan dalam berkarya, kecepatan dalam berkreasi sehingga siswa mampu mengejar kemajuan dunia saat ini.
4.  SEGITIGA tengah melambangkan tiga pilar pendidikan yang meliputi logika, etika dan estetika. Logika adalah kemampuan siswa dalam berpikir yang cerdik dan faktual. Etika adalah perilaku yang dimiliki oleh siswa yang sesuai dengan nilai dan norma. Estetika adalah nilai keindahan yang dimiliki oleh siswa yang bersangkutan dengan nurani. Makna secara umum yaitu bahwa siswa yang sangat pandai sekalipun harus memiliki sopan santun terhadap orang lain dan tetap menjaga nilai-nilai dan norma serta tetap memiliki nilai keindahan, karena tanpa nilai estetika hidup seseorang akan terasa hampa.
5.  BUKU melambangkan sumber ilmu pengetahuan. Tanpa membaca buku kita tidak akan memperoleh ilmu pengetahuan karena buku memang merupakan gudang ilmu yang dapat membawa kita untuk dapat membuka jendela dunia.
6.  PENA merupakan suatu alat yang dapat menunjang suatu proses dan Pena melambangkan adanya proses belajar mengajar.
7.  LINGKARAN DALAM melambangkan warga SMAN 1 Maron bisa mengikuti perkembangan di dunia, atau bisa ikut bersaing dan mengikuti perkembangan jaman di era Globalisasi.
8.  LINGKARAN LUAR bertuliskan SMAN 1 MARON KAB. PROBOLINGGO melambangkan adanya ikatan kebersamaan dan kebulatan tekad demi tujuan bersama dan melambangkan jati diri dimana kita berada serta persaudaraan antar keluarga SMAN 1 Maron.
9.  KUNTUM BUNGA TERATAI yang berjumlah lima melambangkan kelima Pancasila sebagai dasar dan ideologi Negara.
10. WARNA DASAR BIRU PADA LOGO, sebagai lambang luasnya ilmu pengetahuan yang tanpa batas, sekaligus lambang laut yang selalu bergelora, dinamis, tidak pernah berhenti, juga berarti kehidupan masyarakat yang luas. (Kepercayaan, Konservatif, Keamanan, Tehnologi, Kebersihan, Keteraturan, Damai, menyejukkan, spiritualitas, kontemplasi, misteri, keteguhan, kewibawaan, dan kesabaran.)
11. WARNA  ORANGE PADA SAYAP, melambangkan dinamika sekolah. Maksudnya di tingkat SMA para siswa tidak semuanya berpikiran sama, tiap siswa mempunyai pikiran masing – masing dimana dalam tingkat ini para siswa atau remaja sedang dalam proses mencari jati diri masing – masing. Sekolah tidak melupakan hal itu, oleh sebab itu sekolah menyediakan fasilitas bagi para murid untuk mencari jati dirinya, mencari bakat yang dimiliki oleh dirinya yang dapat disalurkan melalui kegiatan yang positif yaitu Pengembangan Diri.
12. WARNA PUTIH PADA BUKU DAN BENDERA,  Bersih, natural, netral, awal baru, kemurnian dan kesucian.
13. WARNA MERAH PADA BENDERA, Keberanian, semangat, dan pantang menyerah.
14. WARNA HITAM PADA TULISAN,  Power, Kecanggihan, Keanggunan, dan Independen, Berwibawa, Disiplin, dan Berkemauan keras.
15. WARNA KUNING PADA BINTANG, Optimis, Harapan, Filosofi, pencerahan dan intelektualitas.
16.WARNA HIJAU PADA , Alami, Sehat, Keberuntungan, Pembaharuan, pertumbuhan, kesuburan, harmoni, optimisme, kebebasan, dan keseimbangan.

Sabtu, 18 Februari 2012

Cerita Negeri Terkaya

Banyak sebenarnya yang tidak tahu dimanakah negara terkaya di planet bumi ini, ada yang mengatakan Amerika, ada juga yang mengatakan negera-negara di Timur Tengah.
Tidak salah sebenarnya, contohnya Amerika, negara super power itu memiliki tingkat kemajuan teknologi yang hanya bisa disaingi segelintir negara, contoh lain lagi adalah negara-negara di Timur Tengah. Rata-rata negara yang tertutup gurun pasir dan cuaca yang menyengat itu mengandung jutaan barrel minyak yang siap untuk diolah.
Tapi itu semua belum cukup untuk menyamai negara yang satu ini. Bahkan Amerika dan negara-negara Timur Tengah serta Uni Eropa-pun tak mampu menyamainya. Dan inilah negara terkaya di planet bumi yang luput dari perhatian warga bumi lainnya. Warga negara ini pastilah bangga jika mereka tahu. Tapi sayangnya mereka tidak sadar "berdiri di atas berlian" langsung saja kita lihat profil negaranya. Apa yang terjadi? Apakah penulis salah? Tapi dengan tegas penulis nyatakan bahwa negara itulah sebagai negara terkaya di dunia. Tapi bukankah negara itu sedang dalam kondisi terpuruk? Hutang dimana-mana, kemiskinan, korupsi yang meraja lela, kondisi moral bangsa yang kian menurun serta masalah-masalah lain yang sedang menyelimuti negara itu.
Baiklah mari kita urai semuanya satu persatu sehingga kita bisa melihat kekayaan negara ini sesungguhnya.
1. Negara ini punya pertambangan emas terbesar dengan kualitas emas terbaik di dunia.
Apa saja kandungan yang terdapat di tambang di Freeport? ketika pertambangan ini dibuka hingga sekarang, pertambangan ini telah mengasilkan 7,3 juta ons tembaga dan 724,7 juta ons emas. Yang mau bantu penulis untuk menghitung nilai tersebut dipersilahkan. Hitunglah sendiri dan Anda akan tercengang dengan nilainya.
Lalu siapa yang mengelola pertambangan ini? Bukan negara ini tapi Amerika! Prosentasenya adalah 1% untuk negara pemilik tanah dan 99% untuk Amerika sebagai negara yang memiliki teknologi untuk melakukan pertambangan disana.
Bahkan ketika emas dan tembaga disana mulai menipis ternyata dibawah lapisan emas dan tembaga tepatnya di kedalaman 400 meter ditemukan kandungan mineral yang harganya 100 kali lebih mahal dari pada emas, ya.. dialah Uranium!
Bahan baku pembuatan bahan bakar nuklir itu ditemukan disana. Belum jelas jumlah kandungan uranium yang ditemukan disana, tapi kabar terakhir yang beredar menurut para ahli kandungan uranium disana cukup untuk membuat pembangkit listrik Nuklir dengan tenaga yang dapat menerangi seluruh bumi hanya dengan kandungan uranium disana.
Freeport banyak berjasa bagi segelintir pejabat negeri ini, para jenderal dan juga para politisi nakal, yang bisa menikmati hidup dengan bergelimang harta dengan memiskinkan bangsa ini.
2. Negara ini punya cadangan gas alam terbesar di dunia tepatnya di Blok Natuna.
Berapa kandungan gas di blok natuna? Blok Natuna D Alpha memiliki cadangan gas hingga 202 triliun kaki kubik! dan masih banyak Blok-Blok penghasil tambang dan minyak seperti Blok Cepu dll. Dikelola Exxon Mobil dibantu oleh Pertamina.
3. Negara ini punya Hutan Tropis terbesar di dunia.
Hutan tropis ini memiliki luas 39.549.447 Hektar, dengan keanekaragaman hayati dan plasmanutfah terlengkap di dunia. Letaknya di pulau Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi. Sebenarnya jika negara ini menginginkan kiamat sangat mudah saja buat mereka. Tebang saja semua pohon di hutan itu maka bumi pasti kiamat.
Karena bumi ini sangat tergantung sekali dengan hutan tropis ini untuk menjaga keseimbangan iklim karena hutan hujan amazon tak cukup kuat untuk menyeimbangkan iklim bumi.
Dan sekarang mereka sedikit demi sedikit telah menghancurkanya hanya untuk segelintir orang yang punya uang untuk perkebunan dan lapangan Golf. Sungguh sangat ironis sekali.
4. Negara ini punya Lautan terluas di dunia.
Dikelilingi dua samudra, yaitu Pasifik dan Hindia hingga tidak heran memiliki jutaan spesies ikan yang tidak dimiliki negara lain.
5. Negara ini punya jumlah penduduk terbesar ke 4 didunia.
Dengan jumlah penduduk segitu harusnya banyak orang-orang pintar yang telah dihasilkan negara ini, tapi pemerintah menelantarkan mereka-mereka. Sebagai sifat manusia yang ingin bertahan hidup tentu saja mereka ingin di hargai. Jalan lainnya adalah keluar dari negara ini dan memilih membela negara lain yang bisa menganggap mereka dengan nilai yang pantas.
6. Negara ini memiliki tanah yang sangat subur.
Karena memiliki banyak gunung berapi yang aktif menjadikan tanah di negara ini sangat subur, terlebih lagi negara ini dilintasi garis khatulistiwa yang banyak terdapat sinar matahari dan hujan.
Jika dibandingkan dengan negara-negara Timur Tengah yang memiliki minyak yang sangat melimpah negara ini tentu saja jauh lebih kaya. Coba kita semua bayangkan karena hasil mineral itu tak bisa diperbaharui dengan cepat.
Dan ketika seluruh minyak mereka telah habis maka mereka akan menjadi negara yang miskin karena mereka tidak memiliki tanah sesubur negara ini yang bisa ditanami apapun juga. "Bahkan tongkat kayu dan batu jadi tanaman."
7. Negara ini punya pemandangan yang sangat eksotis dan lagi-lagi tak ada negara yang bisa menyamainya.
Dari puncak gunung hingga ke dasar laut bisa kita temui pemandangan yang sangat indah di negara ini. Negara ini sangat amat kaya sekali, tak ada bangsa atau negara lain sekaya INDONESIA! tapi apa yang terjadi?
Dan sebagai rasa terima kasih untuk Kemerdekaan Indonesia , kami pemuda-pemudi Indonesia memberikan penghargaan sebesar-besarnya kepada pejuang yang telah mengorbankan darah dan air mata mereka untuk bangsa yang tidak tahu terima kasih ini.
"Indonesia tanah air beta, Disana tempat lahir beta, Dibuai dibesarkan bunda, Tempat berlindung di hari tua, Hingga nanti menutup mata"

Source:Asal Kamu Tahu Aja

 
SEKILAS INFO :
Loading...